Kontara News. Kendari, 24 Agustus 2025 – Dunia akademik Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari berduka. Rektor UHO, Prof. Armid, meninggal dunia pada Sabtu malam, 23 Agustus 2025, sekitar pukul 20.00 WITA di Rumah Sakit Korem (RSAD Dr.Ismoyo) Kendari, setelah mengalami serangan jantung.
Kabar duka tersebut mengejutkan civitas akademika. Prof Armid baru saja dilantik sebagai Rektor UHO periode 2025-2029 pada 1 Agustus 2025, atau hanya 23 hari sebelum kepergiannya.
Jejak Karier dan Akademik
Prof. Armid lahir di Kendari, 18 Juni 1975. Ia menempuh pendidikan S1 Kimia di Universitas Hasanuddin (1999), melanjutkan S2 di Universitas Gadjah Mada (2004), serta menyelesaikan S3 di bidang Marine and Environmental Science di University of the Ryukyus, Jepang, pada 2011.
Kariernya di UHO dimulai sejak tahun 2000. Ia pernah menjabat Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan dan Kerja Sama selama dua periode (2017–2021 dan 2021–2025). Pada Oktober 2023, ia dikukuhkan sebagai Guru Besar Ilmu Kimia Kelautan sebelum akhirnya dipercaya memimpin UHO.
Menyusul wafatnya sang rektor, kampus UHO mengibarkan bendera Merah Putih setengah tiang selama dua hari, 24–25 Agustus 2025. Jenazah almarhum sempat disemayamkan di Aula Mokodompit UHO untuk memberi kesempatan bagi civitas akademika memberikan penghormatan terakhir.
Prof. Armid kemudian dimakamkan di TPU Punggolaka, Kota Kendari, Minggu siang (24/8), dengan diantar keluarga, kerabat, dan ratusan pelayat.
Gubernur Sulawesi Tenggara, Andi Sumangerukka, menyebut kepergian Prof. Armid sebagai kehilangan besar bagi daerah.
“Beliau adalah putra terbaik Sulawesi Tenggara, sosok akademisi visioner yang kita banggakan,” ujar Gubernur.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Sultra, Asrun Lio, mengenang almarhum sebagai pribadi yang baik, komunikatif, dan berdedikasi tinggi dalam membangun UHO. (gz)