KontaraNews Langara- konawe kepulauan pagi itu berbalut semangat baru. Aula Gedung Bupati menjadi saksi, saat 47 kepala desa kembali disematkan amanah untuk menakhodai tanah kelahiran mereka. Tepat Kamis, 4 September 2025, suara ikrar menggema, menandai babak baru perjalanan desa-desa di bumi kelapa tersebut.
Di hadapan rakyat dan para pemangku kebijakan, Bupati Rifqi Saifullah Razak, ST didampingi Wakil Bupati Muhammad Farid, SE, mengukuhkan para pemimpin desa. Hadir pula Sekda Konkep Ir.H.Cecep Trisnajayadi, MM, Ketua DPRD Ishak, SE, unsur Forkopimda, jajaran OPD, hingga para camat se-konkep. Semua larut dalam satu tekad, membangun dari desa untuk kejayaan daerah demi terwujudnya wawonii emas berkelanjutan.
Pengukuhan itu bukan sekadar seremoni. Hal ini berlandaskan pijakan hukum- Surat Edaran Mendagri Nomor 100.3/4179/SJ dan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2024, yang membuka jalan bagi kepala desa yang masa jabatannya telah usai, untuk kembali mengabdi untuk dua tahun ke depan. namun di balik pasal dan aturan, terselip amanah yang jauh lebih luhur, menjaga harapan rakyat kecil di desa-desa wawonii.
Sambutannya, Bupati Rifqi menyalakan api semangat bagi para kades yang baru dikukuhkan
‘’ Utamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi. Jadilah pemimpin yang menghadirkan pelayanan, bukan sekadar jabatan. Transparanlah, adillah, dan inovatiflah,’’ ucapnya
Ia mengingatkan, desa bukan hanya wilayah, melainkan nadi kehidupan masyarakat. maka kepala desa dituntut menjalin komunikasi yang jernih dengan perangkat desa, BPD, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh perempuan, dan seluruh elemen yang hidup di tanah wawonii. Dari harmonisasi itu, lahir kekuatan yang mampu menembus batas-batas pembangunan.
Bupati Rifqi menutup pesannya dengan keyakinan bahhwa jika desa dan daerah berjalan seiring, disokong oleh masyarakat yang percaya pada pemimpinnya, maka cita-cita ‘’ wawonii emas berkelanjutan’’ bukan hanya semboyan, tetapi kenyataan yang akan tumbuh di bumi konawe kepulauan.
Empat puluh tujuh kepala desa kembali membawa pulang amanah. Mereka pulang bukan dengan tangan kosong, melainkan dengan janji di hati, menjaga kepercayaan, membangun desa, dan menumbuhkan harapan. Sebab dari desa, sejatinya masa depan daerah bertunas. (gz)